vestel-usa.com – Malam perayaan Tahun Baru 2025 di New Orleans, Amerika Serikat, berubah menjadi tragedi yang mengerikan ketika sebuah truk pikap menabrak kerumunan orang yang tengah merayakan pergantian tahun. Insiden ini menewaskan 15 orang dan melukai 30 lainnya, serta menimbulkan kekacauan dan ketakutan di kalangan masyarakat.
Pada Rabu (1 Januari 2025) waktu setempat, sekitar pukul 20.30, seorang pria bernama Shamsud-Din Jabbar mengemudikan truk pikap Ford melewati barikade yang dipasang oleh polisi di Bourbon Street, New Orleans. Jabbar dengan sengaja menabrak kerumunan orang yang tengah merayakan Tahun Baru, berusaha menabrak sebanyak mungkin orang. Setelah menabrak, Jabbar keluar dari kendaraannya dan menembaki petugas polisi yang datang ke lokasi, melukai dua petugas sebelum akhirnya terlibat baku tembak dengan polisi dan tewas di tempat kejadian.
Insiden ini mengakibatkan 15 orang tewas dan 30 lainnya terluka, termasuk dua petugas polisi yang terkena tembakan. Selain itu, polisi menemukan senjata dan alat peledak potensial di dalam kendaraan Jabbar serta dua perangkat peledak potensial di French Quarter yang kemudian dinyatakan aman.
Pelaku penyerangan, Shamsud-Din Jabbar, adalah seorang veteran Angkatan Darat AS yang pernah bertugas di Afghanistan. Jabbar bekerja sebagai agen real estate di Houston dan pernah menjabat sebagai spesialis IT di militer. FBI mengonfirmasi bahwa Jabbar adalah veteran tentara yang diberhentikan dengan hormat, namun masih berupaya untuk mencari tahu lebih lanjut tentang latar belakang dan motivasi Jabbar.
FBI menemukan bendera ISIS di dalam truk yang dikemudikan Jabbar, yang menunjukkan kemungkinan afiliasi atau motivasi terkait dengan organisasi teroris tersebut. FBI sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menentukan potensi hubungan dan afiliasi Jabbar dengan organisasi teroris.
Kepala Polisi New Orleans, Anne Kirkpatrick, menyebut Jabbar sebagai “teroris” dan mengatakan bahwa ada 400 sbobet polisi yang berjaga di French Quarter saat kejadian. Polisi berhasil menembak mati Jabbar setelah ia menembaki petugas dan melukai dua polisi. Kondisi kedua polisi tersebut stabil setelah mendapatkan perawatan medis.
Insiden tragis ini menunjukkan betapa rentannya masyarakat terhadap ancaman terorisme dan kekerasan, terutama pada saat-saat perayaan besar seperti Tahun Baru. Respons cepat dan efektif dari pihak berwenang berhasil mencegah lebih banyak korban jiwa, namun trauma dan ketakutan yang ditimbulkan akan sulit dihilangkan. Investigasi lebih lanjut diharapkan dapat mengungkap lebih banyak tentang motivasi dan afiliasi Jabbar, serta bagaimana insiden semacam ini dapat dicegah di masa depan.